Senin, 25 Mei 2009

Postingan dari tetangga,,sepertinya bagus untuk di share disini :
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS al-Hajj: 40-41)

Ini adalah janji yang Allah ungkapkan berulang kali. Di surat Muhammad, Allah bersabda:

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad: 7)

Siapapun yang konsekuen membela agama ini Allah member jaminan kemenangan. “Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.”

Ayat di atas adalah janji Allah yang pasti terjadi. Hati yang beriman, jiwa yang penuh dengan cahaya bashirah akan menangkap firman Allah ini sebagai jaminan yang pasti dipenuhi. Tidak tersisa sedikitpun keraguan bahwa pembela agama Allah pasti akan mendapatkan kemenangan.

Tapi ternyata Allah memberikan criteria yang cukup spesifik. Sederhana dan jelas. Empat kriterianya: mendirikan sholat, menunaikan zakat, memerintahkan kepada yang ma’ruf, dan melarang dari yang munkar. Tampaknya syarat yang cukup mudah dan simple. Tetapi kalau kita teliti ternyata ayat tersebut tidak berbicara tentang sekedar pekerjaan sholat, zakat dan dakwah. Tetapi ayat tersebut berbicara tentang integritas kuat yang diindikasikan dengan empat hal utama.

Mendirikan Sholat

Mereka yang berhak mendapatkan perolongan Allah itu bukan sekedar mampu mengerjakan kewajiban-kewajiban tersebut dalam kondisi yang biasa-biasa saja. Yang Allah katakan adalah orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka, mereka melakukan itu semua. Sebelum kita membahas tentang empat hal itu, mari kita perhatikan prasyaratnya. Melakukan sholat, zakat, dan tetap memperjuangkan kebenaran dalam kondisi berkuasa dan memiliki posisi, ternyata tidak dapat dilakukan oleh semua orang. Betapa banyak orang-orang yang jika disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaannya mereka menawar kedisiplinan dalam sholat. Dengan mudah meninggalkan shalat jamaah dengan berbagai alasan.

Mari bersama-sama kita renungi hadits berikut:

عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « سَوُّوا صُفُوفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلاَةِ » رواه البخاري

“Dari Anas dari Rasulullah SAW beliau berkata: Luruskan shaf-shaf kalian karena lurusnya shaf adalah bagian dari pendirian shalat.” (HR al-Bukhari)

Beliau mengatakan bahwa meluruskan shof adalah bagian dari mendirikan sholat. Kita telah mengetahui bahwa mengerjakan sholat tidak sama dengan mendirikan sholat. Yang dituntut dari kita adalah mendirikan sholat. Kalau meluruskan barisan sholat saja merupakan bagian dari mendirikan sholat, tentu saja tidak mungkin kita mendirikan sholat jika tidak ada shofnya. Artinya sholat yang tegak adalah sholat berjamaah. Kembali ke ayat 41 surat al-Hajj tadi, bahwa syarat pertama orang-orang yang Allah tolong adalah mereka tetap disiplin sholat berjamaah bagaimanapun sibuknya.

Kalau kita berkaca pada sejarah Islam kita dapat temukan bahwa mereka yang berhasil mengangkat panji-panji Islam di berbagai peperangan adalah orang-orang yang disiplin dalam shalat berjamaah. Ambil contoh misalnya Muhammad al-Fatih yang mampu menaklukkan Konstantinopel ibukota Bizantium. Diriwayatkan bahwa setelah beliau memasuki kota Konstantinopel (sekarang Istanbul) mereka sholat berjamaah. Sebelumnya Muhammad al-Fatih bertanya, “Siapa di antara pasukan Islam ini yang sejak baligh sampai sekarang ini belum pernah tertinggal shalat Shubuh berjamaah? Supaya dia maju menjadi imam.” Tidak ada yang menjawab. Sampai akhirnya beliau sendiri berkata, “Alhamdulillah yang telah menjadikan saya sejak baligh sampai sekarang belum pernah meninggalkan sholat shubuh berjamaah.”

Pada masa kini juga kita dapatkan contoh yang sama. Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah yang terpilih dalam jejak pendapat Islam OnLine sebagai pemimpin Islam terbaik, juga bukan hanya disiplin sholat jamaah. Bahkan beliau adalah imam mesjid yang mengimami shalat tarawih sepanjang Ramadhan tahun lalu. Dan bacaan beliau dikenal begitu menyentuh sehingga jamaah khusyu’ dan banyak yang menangis tersentuh bacaan al-Qur’an beliau.

Pada sisi lain kita temukan bahwa fenomena futur dalam sholat juga adalah indicator utama degradasi dalam peralihan generasi. Allah SWT bersabda:

”Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS Maryam: 59)

Ayat tersebut bercerita tentang generasi yang melanjutkan generasi-generasi pilihan yang Allah ceritakan pada ayat 58 sebelumnya, generasi para Nabi dan pengikut-pengikutnya yang setia. Masalah yang dihadapi oleh generasi-generasi teladan adalah mereka tidak dilanjutkan oleh generasi selanjutnya dengan kualitas keimanan yang sama. Allah menyebutkan masalah yang pertama dalam generasi tersebut adalah mereka menyia-nyiakan sholat. Kita bisa lihat bahwa sholat adalah criteria pertama yang Allah sebut dalam syarat kemenanga, dan juga shalat adalah indicator terpenting yang muncul dalam kemunduran sebuah umat.

Menunaikan Zakat

Syarat ketiga adalah menunaikan zakat. Ini adalah syarat penting dan bukti utama kebenaran iman. Dalam terminology al-Qur’an dan as-Sunnah kata az-zakat sering diwakili dengan istilah shadaqah seperti pada surat at-Taubah ayat 58 dan ayat 103.
Karena itu Rasululah menyatakan :

وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ

“Dan shadaqah adalah bukti.” (HR Muslim)

Imam an-Nawawi menyebutkan bahwa shadaqah adalah bukti pembenaran orang beriman dan dalil kebenaran imannya secara zhahir dan batin.

Keimanan adalah klaim yang perlu dibuktikan kebenarannya. Zakat adalah bentuk kerelaan untuk memberi dan untuk sedikit berkorban.

Dia juga sebuah mekanisme paten untuk sebuah keberpihakan yang konkret kepada orang lemah dan miskin. Karena itu yang paling pertama disebut dalam masharif az-zakat adalah fakir dan miskin. Karena itulah Rasulullah SAW bersabda tentang pelaksanaan zakat:

صَدَقَةً فِي أَمْوَالِهِمْ تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ

“Shadaqah dari harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan dikembalikan kepada orang-orang fakir mereka.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Dari sini bisa kita tangkap bahwa orang-orang yang Allah tolong adalah mereka yang menunaikan zakat, sebagai bukti konkret keimanan, pengorbanan, dan pelayanan kepada orang-orang fakir dan lemah. Dan dapat kita pahami bahwa orang-orang yang Allah beri kedudukan di muka bumi layaknya adalah orang-orang yang sangat jelas kapabilitasnya dalam memberikan sevice kepada orang-orang lemah secara khusus dan kepada seluruh rakyat secara umum.

Memerintahkan Kepada Kebaikan dan Melarang dari Kemunkaran

Syarat berikutnya adalah memerintahkan kepada al-ma’ruf. Dan ini bisa dikatakan sebagai the prime mission umat Islam (QS Ali Imran: 110). Artinya kalau kekuasaan tidak dapat berimpact positif langsung kepada penyebaran kebaikan dan eliminasi atau reduksi kemungkaran maka itu adalah kecelakaan sejarah bagi sebuah bangsa. Artinya komitmen untuk menegakkan kebenaran dan kebaikan serta perlawanan terhadap kemunkaran adalah prasyarat mutlak harus dipenuhi untuk layak tampil sebagai pemimpin umat.

Sering terjadi dalam perjalanan umat ada segolongan orang yang berjuang merebut kekuasaan. Mereka meminta dukungan masyaakat dengan janji agar mereka menegakkan agama Allah. Akan tetapi ketika kesempatan untuk menyeru dan membela agama Allah sudah ada di tangan, mereka disibukkan oleh kepentingan masing-masing. Kondisi tersebut mirip dengan kondisi yang disebut dalam surat at-Taubah ayat 75-77:

dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: “Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada Kami, pastilah Kami akan bersedekah dan pastilah Kami Termasuk orang-orang yang saleh. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta.

Orang yang berjanji: “kalau saya berkuasa saya akan menegakkan kebenaran.” Lebih krusial dari pada orang berjanji “Kalau saya kaya saya akan bersedekah.” Sehingga ancaman hukuman kemunafikan bagi orang yang tidak memenuhi janjinya dalam berkuasa lebih keras dari pada ancaman orang yang berjanji sedekah setelah kaya.

Dan bukan main-main akibat ingkar janji seperti itu adalah tumbuhnya kemunafikan dalam hati. Betapa celakanya seseorang yang mendapatkan hukuman ini. Karena tempatnya orang munafiq adalah kerak terendah di dalam neraka. Na’udzu billah min dzalik.

Senin, 02 Februari 2009

Keajaiban Syuhada Gaza

Setiap peristiwa, besar atau kecil skalanya, pasti ada hikmah dibaliknya, ada pelajaran, ada “Kemauan” Dzat Pengatur kehidupan, Allahu Rabbul Izzah. Setiap muslim hendaknya mencermati, mengambil pelajaran sekaligus dijadikan sebagai penguat dalam menjalani kehidupan. Peristiwa yang terjadi di Gaza juga demikian. Banyak ayat-ayat Allah terbukti. Banyak mukjizat Allah turun. Banyak keajaiban-keajaiban Allah terjadi. Itu yang dialami oleh pejuang Palestina, para syuhada Gaza. berikut data-datanya:

Dr. Muawiyah Hassanein, Direktur Ambulan Darurat dan Departemen Kesehatan di Gaza menceritakan:

“Para syuhada yang meninggal berhari-hari dan berminggu-minggu masih menorehkan darah segar dari tubuhnya. Kami dan semua orang di sini sangat terkejut.”

Syahid ‘Iyan berkata: “Saya menyaksikan orang yang gugur syahid tersenyum, meskipun kondisi tubuhnya hancur, lagi juga darahnya masih segar.”

Seorang dokter yang bertugas di Gaza sedang menerima korban dari salah satu pasukan Al Qassam, ia terkena peluru di dadanya. Sang mujahid ini tidak lupa menaruh mushhaf Al Qur’an dan buku wirid harian di sakunya. Ia selamat karena peluru terpental dan Al Qur’an pun masih utuh. Sekarang ia sudah sembuh, wal hamdulillah.

Abu Qudamah, salah seorang komandan lapangan Hamas di wilayah Timur Az Zaitun, Kota Gaza bercerita:

“Saya dan beberapa pejuang sedang menunggu kesempatan untuk menyerang tank-tank Israel. Kami berdoa agar Allah menurunkan tentara-Nya dari langit membantu kami. Seketika tanpa ada pendahuluan turunlah awan tebal menyelimuti wilayah kami. Kami masuk di antara puluhan tank-tank itu tanpa diketahui oleh musuh dan tidak bisa dilacak oleh pesawat-pesawat pengintai yang lalu-lalang di udara. Kami mampu meledakkan tangki tank-tank itu, 5 tentara Israel tewas dan puluhan luka-luka.”

Ketika pesawat-pesawat Israel membombardir di salah satu kota Gaza, turunlah hujan lebat di wilayah itu saja, tidak dilainnya, yang menyebabkan pesawat-pesawat itu mengalami kendala terbang berjam-jam dan tidak bisa melanjutkan pembombardirannya.

Dua orang dokter berkebangsaan Yordania bertugas di Gaza sedang bercakap dengan sekelompok mujahidin:

“Kami sedang mengawasi gerak-gerik tentara Israel dari lantai dua, mereka ingin masuk ke dalam. Karena salah seorang mujahidin dari kami telah memasang ranjau di pintu masuk, meledakkalah ranjau itu bersamaan tewasnya tentara Israel. Mendengar serangan itu, tentara Israel yang lain mengepung bangunan kami, terjadilah pertempuran sengit sampai jam dua pagi. Jam dua kami ketiduran sampai jam lima pagi. Kami bangun untuk melihat situasi, ternyata tentara Israel telah hengkang.”

Syaikh Abu Bilal di perkemahan Rafah berkata:

“Kamu jangan mengira bahwa orang yang gugur di jalan Allah itu mati, mereka bahkan hidup, tapi kamu tidak mengetahui.” Al Baqarah:154. Mereka para syuhada diposisikan setelah derajat orang-orang yang benar imannya dan sebelum orang-orang shaleh di dalam Al Qur’an. Allah swt. berfirman:

“Barangsiapa menta’ati Allah, dan Rasul, mereka bersama orang-orang yang Allah beri nikmat kepada mereka, di antara mereka para nabi-nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Merekalah sebaik-baik teman.” An Nisa’:69-70. Beliau menambahkan bahwa “Jasad para syuhada masih segar, karena ruh mereka layaknya memakan buah di syurga, ini juga yang menyebabkan semerbaknya bau wangi misk. Darah masih segar, janggut tumbuh. Sebagian syuhada yang dua tahun lamanya, atau berpuluh tahun bahkan beradab-abad tidak rusak jasadnya dan tidak dimakan oleh mikrobat dan cacing tanah.”

Wangi semerbak minyak kesturi juga keluar dari jasad prajurit Al Qassam, Muhammad Abu Sya’r. Dia termasuk bagian korban serangan bom pesawat Israel. Bau harum itu tercium oleh orang yang menemukannya, kabar kesyahidannya tersebar ke pelosok masjid. Para pemuda masjid berbondong melihatnya. Mereka bertahmid, bertahlil dan bertakbir mengangungkan Asma Allah atas keajaiban para syuhada.

Tenaga medis menceritakan, kami berangkat untuk menolong orang yang luka-luka di sebelah Utara Gaza, ketika itu tentara Israel menembaki sekeliling kaki kami. Kami katakan: “Kenapa kalian melakukan ini, kami bukan tentara, kami tidak bawa senjata apalagi bom.” Salah seorang tentara Israel berteriak: “Kalian orang Arab, kalian memakai pakaian putih, kalian malaikat, kalian berperang bersama Hamas.”

Salah seorang tentara Israel sedang diwawancarai oleh media Israel, ia mengatakan kehilangan penglihatannya gara-gara melihat seorang pemuda yang memakai baju putih, melemparinya dengan segenggam debu, seketika itu saya buta.

Tentara yang lain menceritakan, bahwa pejuang perlawanan memancing mereka dalam banyak pertempuran laksana memancing ayam dan itik.

Pengakuan tentara Israel yang lain, ia melihat banyak tentara Israel terluka dan ditembaki dari arah kanan dan kiri, namun tidak ditemukan dan tidak diketahui dari mana tembakan itu berasal.

Sejumlah wartawan yang meliput perang di Gaza menceritakan, kami bersembunyi dari bombardir. Ketika situasi reda, kami dikejutkan oleh seorang yang keluar dari puing-puing reruntuhan bangunan sembari membawa roket, ia salah satu mujahidin pelontar roket yang menghadang kekuatan penjajah. Ia hadir dan menyelinap sekejap, laksana ditelan bumi.

Minggu, 09 November 2008

Lelah iTu Nikmat,,Sibuk iTu Indah



Ngeforward tulisan bagus nihh,,smoga bermanfaat untukmu Saudaraku..

Akhir-Akhir ini energi ane bener-bener terkuras. Jasad, ruh, otak…letih. Seperti yang ane bilang di postingan sebelumnya (Berhenti Sejenak…), tugas-tugas kuliah memang amat sangat menyita waktu, tenaga, materi, terlebih lagi pikiran. Membuat ane, untuk sejenak, menahan hasrat ingin menulis, menampung sementara ide-ide yang sempat berkeliaran di kepala, dan hanya fokus pada tugas-tugas kuliah.

Tapi, namanya juga Berhenti Sejenak, ya berhentinya cuma sejenak, bukan seterusnya. Kini, setelah sedikit demi sedikit, setahap demi setahap, dan satu persatu tugas itu mulai terselesaikan, ane coba merangkai kembali ide-ide yang tertunda dan memungut kata-kata yang berserakan menjadi sebuah tulisan. Dengan selalu berharap, bahwa tulisan ini bukan sekadar barisan kata dan jejeran huruf tak bermakna. Namun, ia adalah tetesan ilmu bagi jiwa-jiwa yang gersang dan samudera hikmah bagi setiap diri yang berlayar mencari arti kehidupan.

Kembali ke topik pembicaraan. Akhir-akhir ini tugas kuliah emang bejibun. Belum lagi tugas di luar kampus yang juga cukup memeras energi. Lelah? Iya. Sibuk? Pasti. Tapi, lelah itu nikmat, sibuk itu indah. Apalagi jika lelah dan sibuk itu demi dakwah!
Allah ‘Azza wa Jalla saja Maha Sibuk. Dia selalu disibukkan dengan urusan hamba-hambaNya. Seperti dalam firmanNya:

“Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhlukNya), tidak mengantuk dan tidak tidur….” (Al-Baqarah: 255)

HIDUP memang harus BERGERAK, karena BERHENTI BERGERAK berarti MATI!
Lelah itu nikmat. Karena dalam lelah yang karena dakwah, kita akan menemukan ruh baru penambah semangat. Lelah bisa menjadikan seorang hamba lebih dekat pada Rabbnya dengan berjuta keluh kesah yang ia adukan di tiap sujud malamnya.
Sibuk itu indah. Karena dalam sibuk, kita terlatih untuk memanaj waktu, mengatur jadwal, dan merapikan agenda. Benar kata seorang teman, “jika ingin memberi amanah, berilah pada orang yang sibuk karena dia lebih pandai mengatur waktu ketimbang mereka yang terbiasa menganggur.”

Ane jadi teringat pada SMS yang dikirim oleh seorang kekasih di jalan Allah, yang isinya sangat memotivasi ane untuk bangkit dari kelelahan dan bahagia di tengah kesibukan,
“Ukhtiku, sibuk itu…Subhanallah sangat indah! Apalagi jika sibuk dengan agenda dakhwah! Sibuk memperjuangkan agama Allah! Kesibukan yang sudah pasti akan mendapatkan balasan luar biasa…JANNAH! Nikmatilah kesibukanmu ukhti! Kumpulkan poin sebanyak-banyaknya untuk ditukarkan dengan tiket syurga yang paling indah! Ane kangen sibuk, sakit karena dakwah! Iriiiii ma anti!”
From: 085648853*** (Ah, Ismi –sahabatku, saudariku, partner dakwahku- bagaimana kabar Anti saat ini? Lebih “panas” mana, Surabaya ataukah Kediri? Semoga di lingkungan yang baru, Anti dapat merasakan kesibukan yang jauh lebih bermakna daripada masa-masa di kampus, miz u )

Setiap langkah yang bergerak, setiap tangan yang bertindak, setiap pikiran yang tercurah untuk dakwah, semoga tetap menjadikan diri kita istiqomah tuk menggapai cinta-Nya, mereguk indahnya Iman dan Islam. Keep Fight!


Kala lelah menyapa,
Kala sibuk menghampiri,
Kuhujamkan selalu dalam hati
Ida, istirahatnya di syurga aja yaaa..
Buat setiap detikmu bermakna,
dan jadikan setiap nafasmu berarti…
Ida, Istiqomahlah…


http://akhwatzone.multiply.com/journal/item/45

Senin, 06 Oktober 2008


KAPORIT

KAPORIT hanyalah sebuah nama. Nama yang mewakilkan angkatan kita. Yup, Rohis SMU N 66 angkatan 2007 dengan nama KAPORIT (Kumpulan Paling Oke Rohis Ikhwan Akhwat).

Kaporit,,
Sesuatu yang dipandang sebelah mata oleh orang
Karena selalu ditaro di tempat yang kurang baik
Baunya pun kurang enak,,
Tapi ternyata Kaporit itu,,
Walaupun covernya buruk, ada manfaatnya
Bisa membersihkan kerak – kerak yang sulit dibersihkan

Intinya apa?
Intinya yaitu jangan pernah melihat sesuatu dari luarnya (covernya).
Biarlah KAPORIT itu dipandang sebelah mata oleh syapa saja, terserah. Tapi di lubuk hati ini sangat yakin, bahwa Kaporit dapat bermanfaat suatu saat nanti. Karena kita hanyalah hamba yang dhaif yang selalu memproses diri ini menjadi pribadi yang lebih baik. Kalian yang melihat kami sebelah mata, hanya bisa menghakimi kami,,tapi tak pernah terpikirkan di benak kalian tuk membantu kami.

Ayo, kawan,,kita bangkit. Perbaiki diri, cari banyak pengetahuan sebagai inputan ilmu kita,,karena Allah tak pernah melihat hasil, tapi Allah itu melihat bagaimana proses kita tuk mencapai hasil tersebut.

Senang bertemu kalian kalian semua kemarin,,silaturahmi tahunan kita, tgl 07-10-2008. Banyak canda tawa bersama kalian, UNFORGETABLE. Walaupun nggak ada dokumentasi, nggak masalah. Memori itu selalu ada di hati dan tak kan pernah ada yang bisa menghapusnya. Tapi, jangan lupa ikhwah, kita da di mana ini, di buminya Allah, ditanahnya Allah,,di jalan dakwah. Jalan dakwah yang tak kan pernah usai hingga maut menjelang.

Setiap hari,kita pasti beraktifitas,,ada yang SANG MAHA MELIHAT gerak – gerik kita. Bisa jadi tujuan kita baik tapi karena sikap, tingkah laku, ataupun perbuatan kita yang nggak syar’i merusak tujuan kita karena Allah murka kepada kita. Setiap saat Allah bisa memanggil kita, jangan sampai ketika saat itu tiba kita sedang ataupun sedang berada di tempat yang bisa dibilang nggka syar’i.

Ukhuwah ini sangat berwarna dengan adanya kalian. Tanpa kalian mungkin tak kan ada artinya ukhuwah ini. Ukhuwah oh ukhuwah...
Ukhuwah yang dikarenakan Allah memang sangat manis rasanya, apalagi bisa berkontribusi di jalan dakwah ini,,,hahahaha semuanya terasa ringan bahkan terlupakan ketika melihat senyum di wajah kalian. Keep on Spirit,,Keep Fighting

Hati ini selalu yakin, bahwa kita pasti bisa. Karena Harapan Itu Masih Ada,,tau lagu nasyidnya nggak??

Love You Coz Allah,,tersenyum selalu ya akh, ukh,,karena senyum tuk saudaramu adalah sedekah..

Udah ah,,banyak ngomong banyak salah,,
Kesalahan hanya datang dari diri pribadi,,Kebanaran hanyalah milik Allah...

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selasa, 16 September 2008

ATM (Aktivis Dakwah Tapi Mesra)...


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Dalam sebuah perbincangan pada sebuah kampus,terucap lontaran dari salah seorang aktivis dakwah muslimah,"eh, si akhi fulan orangnya lembut ya,kl lagi ngomong ama kita lembut banget,santun, dan jika ada sesuatu hal selalu siap membantu dimanapun dan kapanpun,wah, pokoknya mesra banget gituh,ga seperti akhi anu,dia mah orangnya dingin,kaku, ga asyik kalau diajak curhat,eh diskusi.


******


ana lebih suka kalo akhi anu yang jadi mas'ul,krn dia orgnya asyik banget,gaul, familiar, n care ama kita kita.


^^^^^^^


yang perlu hijab itu hati akhi,kalau hati bersih,n ga ada fikiran macam macam,knp kita g boleh curhat ke ikhwan,kilah seorang muslimah kepada seorang ikhwan.


&&&&&&&


assalamualaikum ukhti,sudah jam 3 pagi,udah ql belum???demikian bunyi kalimat sms dari ikhwan ke akhwat.


&&&&&&&


perkataan seorang ikhwan:

wah,syukran ukhti,sudah menjadikan ana sahabat terbaik

wah,kasihan dong kl akhwat dibiarin

dan lainnya.

Semoga gambaran diatas hanyalah kejadian kecil dan sedikit jumlahnya dan tidak menggambarkan keadaan sesungguhnya di lapangan.namun demikian,meskipun jumlhnya kecil hal tsbt tetaplah sebuah kesalahan dan noda yg tdk blh trjadi pada diri aktivis dakwah baik ikhwan maupun akhwat tanpa ada ilaj/penyelesaian.

Tapi kyknya sebelum dilakukan penyelesaian, kita bisa menelaah diri kita masing masing,apa yg menyebabkan kondisi demikian.yaitu berupa faktor2 diantaranya adlh:

1.FUTUR


Seseorang yang dalam keadaan futur,sesungguhnya berada dalam posisi yang rentan,walaupun terlihat dari luar,adalah orang yang paling bersemangat. ibarat pepatah,dirinya bagaikan telur diujung tanduk.karena dalam keadaan yg sangat lemah dalam berbagai posisi.


Tidak mustahil seorg aktivis yang sudh futur,dia akan kembali menjadi org yg jahil bahkan lebih jahil dr sebelumny.


2.DAMPAK DARI ERA KETERBUKAAN.


Sebuah fase perjalanan da'wah selalu memiliki dinamikanya masing masing.fase da'wah yang msh mihwar tandzimi yg mana fase tsbt ruang lingkup dakwah belum seluas sekarang dan interaksi sesama kader sangat kuat dan terjaga,maka kejadian hal diatas dapat trbentengi oleh para kader,namun ketika dakwah telah memasuki masa mihwar jahriah jamahiriyah/ ea keterbukaan, yang tentunya akan berhadapan dengan resiko fase tsbt.


Seorg kader da'wah,pada idealnya adalah selalu eksis dan kokoh dalam setiap mihwar yang dilalui dengan kata lain,ia harus dpt menyesuaikan diri dengan segala tuntutan dari setiap fase yg berlaku.hal ini menjadi perhatian yg penting dan evaluasi utk kita semua,bahwa tidak semua kader dapat bertahan dan eksis thdp fase yang terjadi.ia tidak dapat bertahan dan gagal melaluinya.kalau dulu bila ikhwan berbicara dengan akhwat mata selalu tertunduk,kita berbicara dengan mata saling "memandang". bila dahulu berpapasan menundukkan kepala dan mengucapkan salam dengan perlahan,kini. ...T____T.


Yang menjadi pertanyaan adalah apakah perubaha kondisi dan sikap demikian merupakan bagian dari tuntutan suatu fase atau penempatan pemahaman kita yang salah.


3.IKHTILAT


ikhtiat merupakan pintu awal dari pintu2 penyimpangan seorang kader.trkadang utk memenuhi hawa nafsunya,maka berbagai argument akan disampaikan agar tetap terbuka peluang utk ikhtilat.


Kadang dlm sebuah syura dgn alasan koordinasi yg cepat,baik,profesio nal,praktis, maka hijab tidak diperhatikan lagi,atau ketika syura sdah selesai pembicaraan masih trsambung ke telepon,ym,sms sampai larut malam yang seharusnya digunakan utk beristirahat dan lain lain.


Bila ikhtilat sudah dilakukan,dan sering trjadi,maka ia akan dapat merusak amalan suci dan niat seseorg.


4.PENYAKIT HATI


Bila hati telah berpenyakit, dan mencintai lawan jenisnya dengan cara yang tidak halal,maka segala rambu,peringatn, baik dalam alquran dan hadits rasulullah tidak akan diindahkan.dan orang yang hatinya telah berpenyakit, maka ia akan sulit sekali utk menerma kebenaran,walau kebenaran tsb datang dari orang lain yang begitu dekat dan sangat mempedulikan dirinya.


4 langkah hal utama yg dapat dijadikan penyelesaian:


1.TOBAT


Allah maka pengampun,penyayang ,dan yakinlah allah pasti memberikan rahmatnya kepada kita.



2.TAQORRUB ILAHI(mendekatkan diri kepada allah)


Walladzina amanu asyaddu hubban lillah.....

dan adapun org2 yang beriman,amat sangat cintanya kepada Allah(qs 2:165)



3.MENJAGA MATA DAN HATI


Adanya penyakit "cinta" yang dialami oleh para aktivis hampir mayoritas diawali dengan pandangan.bila memang kita tidak memiliki benteng dan pagar yang kuat,maka interaksi langsung n terbuka sebaiknya dihindari.


Menurut hadits lain,pandangan adalah panah2 iblis,hijab hati memang perlu dan harus,namun perlu diingat bahwa pandangan mata pun memiliki pengaruh dan kekuatan yg sangat besar untuk mempengaruhi dan mengguncangkan hati seseorg.seseorg yg sudah tertutup saja masih terpengaruh, apalagi terbuka.demikian logika pikiran yang harus dipakai dalam menjaga kesucian diri kita.



4.BERGAUL DGN ORG2 SHOLEH


bergaul dan berinteraksi dengan orang2 sholeh apakah ia sahabat dlm mentoring,murabbi, ulama,teman2 sholeh akan membentengi diri kita terhadap godaan dunia terutama syahwat kepada lawan jenis.


"telah dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan thdp apa apa yang diinginkan dari wanita/lelaki, harta,anak2( 3:14).


Ingatlah saudaraku,arah dan tujuan kita jangan berubah.langkah harus semakin tegak.bangkitkan semangat,dan rebut semua peluang dakwah kita,


Jangan sibuk dengan hal yang tidak penting,lenyapkan keraguan,dan yakinlah bahwa allah PASTI MEMBIMBING KITA MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI


(souhar-intro prelude)

Wallahualambishowab .


Kamis, 14 Agustus 2008

BirruL WaLidain


Sobat, pernahkah dirimu merasakan rasa bersalah yang teramat sangat. Jauh dari orang tua yang sekarang hanya tinggal berdua. Tak ada lagi putera-puteri yang tersisa. Semuanya berada dalam radius yang sangat jauh, menempuh episode kehidupan masing-masing. Betapa sepinya mereka...



Sewaktu bayi, entah berapa kali kita mengganggu tidur nyenyak ayah yang mungkin sangat kelelahan setelah seharian bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita. Mungkin juga kotoran kita ikut tertelan Ibu ketika kita buang "pup" di saat ibu sedang makan. Ibu juga tidak peduli ketika teman-temannya marah karena membatalkan acara yang sangat penting karena tiba-tiba anaknya sakit. Kekhawatiran demi kekhawatiran tiada pernah henti mengunjungi mereka setiap kali kita melangkah.



Beranjak dewasa, betapa tabahnya Ayah dan Ibu menerima pembangkangan demi pembangkangan yang kita lakukan. Mereka hanya bisa mengelus dada karena teman-teman di luar sana lebih berarti daripada mereka. Jarang sekali sekali kita mau menyisakan waktu untuk menyelami mimik wajah mereka yang penuh kecemasan ketika kita pulang telat karena ayah dan ibu selalu menyambut kita dengan senyum.



Sobat, pernahkah dirimu bangun tengah malam dan mendengar tangisan Ibu dalam doanya?



Tangisan dan doa itulah yang mengantar kesuksesan kita. Pernahkah kita tahu Ayah dan Ibu terluka dan mengiba kepada Allah agar kita jangan dilaknat, agar Allah mau mengampuni kita dan memberikan kehidupan terbaik untuk kita? Astaghfirullaahal 'adziim.

Pernahkah kita berterimakasih ketika kita dapati ayah dan ibu berbicara berbisik-bisik karena takut membangunkan kita yang tertidur kelelahan? Pernahkah kita menghargai patah demi patah kata yang mereka susun sebaik mungkin untuk meminta maaf karena mereka tidak sengaja memecahkan kristal kecil hadiah ulang tahun dari teman kita? Pernahkah kita menyesal karena lupa menyertakan mereka di dalam doa?



Ah, Sobat, betapa tak sebanding cinta dan pengorbanan mereka dengan balasan kasih sayang yang kita berikan. Setelah dewasa dan bisa "menghidupi" diri sendiri, kita masih bisa melenggang ringan meninggalkan mereka (mereka ikhlas asal kita bahagia). Lalu? Mungkinkah kita bisa seperti Ismail as yang merelakan dirinya disembelih ayah kandung demi menuruti perintah Allah? Atau seperti Musa as yang dihanyutkan ketika bayi?



Ternyata kita masih sangat jauh...



Lalu bakti seperti apakah yang bisa kita persembahkan?



Sobat, tapi kita harus optimis! Ya, masih banyak waktu untuk membahagiakan mereka. Hal yang terkecil yang bisa kita lakukan adalah: tak mengatakan "tidak" ketika mereka menyuruh atau menginginkan sesuatu (tentu saja bukan yang bertentangan dengan agama) dan segera ambil alat komunikasi, hubungi mereka saat ini juga, sapa mereka dengan hangat, pastikan nada suara kita bahagia! Bahagiakan ayah, bahagiakan Ibu! Mulai dari sekarang, selagi Allah masih memberi kesempatan. Walau takkan pernah sebanding, doa-doa kitalah yang mereka harapkan menemani di peristirahatan terakhir nanti.



Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihi kami sedari kecil. Jadikan kami termasuk anak-anak yang shaleh ya Allah hingga doa-doa kami termasuk doa-doa yang Engkau ijabah. Aamin.



farah_adibah@yahoo.com


DO'A UNTUK ORANG TUA

(Diambil dari syahifah as-Sajjadiyah)

Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka.
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.
Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
Atas didikan mereka padaku dan
Pahala yang besar
Atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku,
Peliharalah mereka
Sebagaimana mereka memeliharaku.
Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua
Penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,
Meningginya kedudukan mereka dan
Bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, ya Allah
sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan
dengan kebaikan berlipat ganda.
Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
Maka izinkahlah aku memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul
Bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta
rahmat-Mu.
Sesungguhnya Engkaulah
yang memiliki Karunia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan
Engkaulah yang Maha Pengasih Diantara semua pengasih.
****
Mari kita kenang dosa kepada orang tua kita.
Siapa tahu hidup kita dirundung nestapa karena kedurhakaan kita.
Karena kita sudah menghisap darahnya, tenaganya, airmatanya, keringatnya.
Istighfar, istighfarlah
Barangsiapa yang matanya pernah sinis melihat orangtuanya.
Atau kata-katanya sering mengiris melukai hatinya, atau yang jarang
memperdulikan dan mendoakannya.
Percayalah bahwa anak yang durhaka siksanya didahulukan didunia ini.
Istighfar yang pernah mendholimi ibu bapaknya.
Astaghfirullahal Adzhiim
Astaghfirullahal Adzhiim

oKeh Sobat MusLim...sMoga Kita dapat menJadi anaK-anak yang sHoLeh dan sHoLehah yang sLaLu berbaKti kePada k'2 oRangtua Kita,,
Ingat yah,seLagi ada Kesempatan...Bahagiakan mereka!!
Smoga Allah senantiasa memberi rahmat dan ampunan NYA untuk k'2 orang tua kita.Amiinn...
Abi-ummi....we love u so much!!!!



Jumat, 01 Agustus 2008

Kasus Nabi Luth sekarang masih ada lho,,


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,,
Ikhwah fillah,,gimana nih kabar antum semua??? Liburan,,pada kemana nih anak – anak KAPORIT,,Liburan yang lama semoga tidak membuat kita suntuk di rumah ya,,

Setiap hari pasti selalu ada berita, baik politik, criminal, olahraga, atau apa sajalah. Tapi kenapa hanya ada satu berita yang sedang banyak jadi buah bibir masyarakat kita. Ya,,antum pasti semua tahu dunks tentang kasus mutilasi yang sedang marak sekarang ini. Yup,,memang ada – ada aja ulah manusia sekarang dan sepertinya sudah sangat melampaui batas – batas kemanusiaan. Mungkin sekarang kita akan membahas kasus Verry Idham Henyaksyah alias Ryan. Kalo nggak salah denger sih,,Ryan udah membunuh kurang lebih 11 orang,,astagfirullah…itupun masih sedang digali lagi ya,,syapa tau ada korban lagi. Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro, Komisaris Besar Carlo Brix Tewu, mengatakan, lebih dari separuh kasus pembunuhan yang melibatkan homoseks, berakhir dengan mutilasi. Kasus umumnya dilakukan secara spontan dan terkait dengan persoalan pasangan seks.
Ya Allah,,kenapa sekarang jadi kayak begini,,kita selaku kawula muda jadi ikut prihatin ngeliatnya,,bukannya ingin mendiskriminasi mereka, tapi kita hanya ingin sharing, berbagi ilmu nih ma antum semua. Kalo antum suka baca kisah para nabi kita terdahulu, jadi inget kisah Nabi Luth,,ya kisahnya kan juga nggak jauh beda sama sekarang.

Salah satu adzab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam Al-Quran adalah tentang pemusnahan kaum Nabi Luth. Mereka diadzab Allah karena melakukan praktek homoseksual. Menurut kitab Perjanjian Lama, kaum Nabi Luth ini tinggal di sebuah kota bernama Sodom. Sehingga karena itu praktek homoseksual yang saat ini kerap disebut sodomi.

Penelitian arkeologis mendapatkan keterangan, kota Sodom semula berada di tepi Laut Mati (Danau Luth) yang terbentang memanjang di antara perbatasan Israel-Yordania. Dengan sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota tersebut Allah runtuhkan, lalu jungkir-balik masuk ke dalam Laut Mati.
Layaknya orang jungkir-balik atau terguling, kerap bagian kepala jatuh duluan, lalu diikuti badan dan kaki. Begitu pula kota Sodom, saat runtuh dan terjungkal, bagian atas kota itu duluan yang terjun ke dalam laut, sebagaimana Allah kisahkan dalam Al-Quran: Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.
" Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri Kaum Luth itu yang atas ke bawah ( Kami balikkan ), dan Kami hujani mereka dengan (batu belerang ) tanah yang terbakar secara bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (QS Hud 82-83).

Hasil penelitian ilmiah kontemporer menjelaskan, bencana itu dapat terjadi karena daerah Lembah Siddim, yang di dalamnya terdapat kota Sodom dan Gomorah, merupakan daerah patahan atau titik bertemunya dua lempengan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah. Patahan itu berawal dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga berakhir di Afrika.

Biasanya, bila dua lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan maka akan menimbulkan gempa bumi dahsyat yang diikuti dengan tsunami (gelombang laut yang sangat besar) yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti dengan letusan lava/lahar panas dari perut bumi.

Nah, hal seperti itu pula yang terjadi di kota Sodom, sebagaimana diungkap langsung dari peneliti di Jerman sono, yaitu Werner Keller, “Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewatai daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorrah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman (Laut Mati). Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai dengan letusan petir, keluarnya gas alam serta lautan api. Pergeseran patahan membangkitkan tenaga vulkanik (berupa gempa) yang telah lama tertidur sepanjang patahan.”

Dari situ aja kita udah bisa tau bagaimana adzab Allah itu menimpa ummat Nabi Luth yang ingkar kepada-Nya. Bencana itu didahului dengan sebuah gempa yang menyebabkan tanah menjadi merekah. Dari rekahan itu muncul semburan lahar panas yang menghujani penduduk kota Sodom. Di bawah pesisir Laut Mati juga terdapat sejumlah besar timbunan kantung-kantung gas metana mudah terbakar.

Kemungkinan besar, letusan lava serta semburan gas metana itulah yang Allah maksudkan dalam Al-Quran dengan hujan batu dari tanah yang terbakar. Bencana itu diakhiri dengan terjunnya kota Sodom bersama penduduknya ke dalam Laut Mati.

Serangkaian percobaan ilmiah di Universitas Cambridge membenarkan teori ini. Para ilmuwan membangun tiruan tempat berdiamnya kaum Luth di laboratorium, lalu mengguncangnya dengan gempa buatan. Sesuai perkiraan, dataran ini terbenam dan miniatur rumah tergelincir masuk lalu terbenam di dalamnya.
Penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah ini mengungkap satu kenyataan penting, bahwa kaum Luth yang disebutkan Al-Quran memang pernah hidup di masa lalu, kemudian mereka punah diazab Allah akibat kebejatan moral mereka. Semua bukti terjadinya bencana itu kini telah terungkap dan sesuai benar dengan pemaparan Al Qur’an. Kita nggak asal bicara lho,,karena kita pake sumber dari info@harunyahya.com

Masih belum bisa percaya,,OK... Mungkin kalian bisa buka di bangsamusnah.com dimana isinya tuh lengkap banget, yang pasti bisa membuka mata antum semua,,dan nggak asal ngomong juga karena disertai dengan ayat+ayat cinta – Nya Allah.

Afwan semua,,jazakumullah khiran katsiran udah mau menyempatkan waktu untuk ngebaca tulisan ini, banyak ngomong,,banyak salah..
Wassalamu’alakum warahmatullahi wabarakatuh...