Jumat, 01 Agustus 2008

Kasus Nabi Luth sekarang masih ada lho,,


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,,
Ikhwah fillah,,gimana nih kabar antum semua??? Liburan,,pada kemana nih anak – anak KAPORIT,,Liburan yang lama semoga tidak membuat kita suntuk di rumah ya,,

Setiap hari pasti selalu ada berita, baik politik, criminal, olahraga, atau apa sajalah. Tapi kenapa hanya ada satu berita yang sedang banyak jadi buah bibir masyarakat kita. Ya,,antum pasti semua tahu dunks tentang kasus mutilasi yang sedang marak sekarang ini. Yup,,memang ada – ada aja ulah manusia sekarang dan sepertinya sudah sangat melampaui batas – batas kemanusiaan. Mungkin sekarang kita akan membahas kasus Verry Idham Henyaksyah alias Ryan. Kalo nggak salah denger sih,,Ryan udah membunuh kurang lebih 11 orang,,astagfirullah…itupun masih sedang digali lagi ya,,syapa tau ada korban lagi. Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro, Komisaris Besar Carlo Brix Tewu, mengatakan, lebih dari separuh kasus pembunuhan yang melibatkan homoseks, berakhir dengan mutilasi. Kasus umumnya dilakukan secara spontan dan terkait dengan persoalan pasangan seks.
Ya Allah,,kenapa sekarang jadi kayak begini,,kita selaku kawula muda jadi ikut prihatin ngeliatnya,,bukannya ingin mendiskriminasi mereka, tapi kita hanya ingin sharing, berbagi ilmu nih ma antum semua. Kalo antum suka baca kisah para nabi kita terdahulu, jadi inget kisah Nabi Luth,,ya kisahnya kan juga nggak jauh beda sama sekarang.

Salah satu adzab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam Al-Quran adalah tentang pemusnahan kaum Nabi Luth. Mereka diadzab Allah karena melakukan praktek homoseksual. Menurut kitab Perjanjian Lama, kaum Nabi Luth ini tinggal di sebuah kota bernama Sodom. Sehingga karena itu praktek homoseksual yang saat ini kerap disebut sodomi.

Penelitian arkeologis mendapatkan keterangan, kota Sodom semula berada di tepi Laut Mati (Danau Luth) yang terbentang memanjang di antara perbatasan Israel-Yordania. Dengan sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota tersebut Allah runtuhkan, lalu jungkir-balik masuk ke dalam Laut Mati.
Layaknya orang jungkir-balik atau terguling, kerap bagian kepala jatuh duluan, lalu diikuti badan dan kaki. Begitu pula kota Sodom, saat runtuh dan terjungkal, bagian atas kota itu duluan yang terjun ke dalam laut, sebagaimana Allah kisahkan dalam Al-Quran: Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.
" Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri Kaum Luth itu yang atas ke bawah ( Kami balikkan ), dan Kami hujani mereka dengan (batu belerang ) tanah yang terbakar secara bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (QS Hud 82-83).

Hasil penelitian ilmiah kontemporer menjelaskan, bencana itu dapat terjadi karena daerah Lembah Siddim, yang di dalamnya terdapat kota Sodom dan Gomorah, merupakan daerah patahan atau titik bertemunya dua lempengan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah. Patahan itu berawal dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga berakhir di Afrika.

Biasanya, bila dua lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan maka akan menimbulkan gempa bumi dahsyat yang diikuti dengan tsunami (gelombang laut yang sangat besar) yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti dengan letusan lava/lahar panas dari perut bumi.

Nah, hal seperti itu pula yang terjadi di kota Sodom, sebagaimana diungkap langsung dari peneliti di Jerman sono, yaitu Werner Keller, “Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewatai daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorrah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman (Laut Mati). Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai dengan letusan petir, keluarnya gas alam serta lautan api. Pergeseran patahan membangkitkan tenaga vulkanik (berupa gempa) yang telah lama tertidur sepanjang patahan.”

Dari situ aja kita udah bisa tau bagaimana adzab Allah itu menimpa ummat Nabi Luth yang ingkar kepada-Nya. Bencana itu didahului dengan sebuah gempa yang menyebabkan tanah menjadi merekah. Dari rekahan itu muncul semburan lahar panas yang menghujani penduduk kota Sodom. Di bawah pesisir Laut Mati juga terdapat sejumlah besar timbunan kantung-kantung gas metana mudah terbakar.

Kemungkinan besar, letusan lava serta semburan gas metana itulah yang Allah maksudkan dalam Al-Quran dengan hujan batu dari tanah yang terbakar. Bencana itu diakhiri dengan terjunnya kota Sodom bersama penduduknya ke dalam Laut Mati.

Serangkaian percobaan ilmiah di Universitas Cambridge membenarkan teori ini. Para ilmuwan membangun tiruan tempat berdiamnya kaum Luth di laboratorium, lalu mengguncangnya dengan gempa buatan. Sesuai perkiraan, dataran ini terbenam dan miniatur rumah tergelincir masuk lalu terbenam di dalamnya.
Penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah ini mengungkap satu kenyataan penting, bahwa kaum Luth yang disebutkan Al-Quran memang pernah hidup di masa lalu, kemudian mereka punah diazab Allah akibat kebejatan moral mereka. Semua bukti terjadinya bencana itu kini telah terungkap dan sesuai benar dengan pemaparan Al Qur’an. Kita nggak asal bicara lho,,karena kita pake sumber dari info@harunyahya.com

Masih belum bisa percaya,,OK... Mungkin kalian bisa buka di bangsamusnah.com dimana isinya tuh lengkap banget, yang pasti bisa membuka mata antum semua,,dan nggak asal ngomong juga karena disertai dengan ayat+ayat cinta – Nya Allah.

Afwan semua,,jazakumullah khiran katsiran udah mau menyempatkan waktu untuk ngebaca tulisan ini, banyak ngomong,,banyak salah..
Wassalamu’alakum warahmatullahi wabarakatuh...

Tidak ada komentar: