Minggu, 09 November 2008
Lelah iTu Nikmat,,Sibuk iTu Indah
Ngeforward tulisan bagus nihh,,smoga bermanfaat untukmu Saudaraku..
Akhir-Akhir ini energi ane bener-bener terkuras. Jasad, ruh, otak…letih. Seperti yang ane bilang di postingan sebelumnya (Berhenti Sejenak…), tugas-tugas kuliah memang amat sangat menyita waktu, tenaga, materi, terlebih lagi pikiran. Membuat ane, untuk sejenak, menahan hasrat ingin menulis, menampung sementara ide-ide yang sempat berkeliaran di kepala, dan hanya fokus pada tugas-tugas kuliah.
Tapi, namanya juga Berhenti Sejenak, ya berhentinya cuma sejenak, bukan seterusnya. Kini, setelah sedikit demi sedikit, setahap demi setahap, dan satu persatu tugas itu mulai terselesaikan, ane coba merangkai kembali ide-ide yang tertunda dan memungut kata-kata yang berserakan menjadi sebuah tulisan. Dengan selalu berharap, bahwa tulisan ini bukan sekadar barisan kata dan jejeran huruf tak bermakna. Namun, ia adalah tetesan ilmu bagi jiwa-jiwa yang gersang dan samudera hikmah bagi setiap diri yang berlayar mencari arti kehidupan.
Kembali ke topik pembicaraan. Akhir-akhir ini tugas kuliah emang bejibun. Belum lagi tugas di luar kampus yang juga cukup memeras energi. Lelah? Iya. Sibuk? Pasti. Tapi, lelah itu nikmat, sibuk itu indah. Apalagi jika lelah dan sibuk itu demi dakwah!
Allah ‘Azza wa Jalla saja Maha Sibuk. Dia selalu disibukkan dengan urusan hamba-hambaNya. Seperti dalam firmanNya:
“Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhlukNya), tidak mengantuk dan tidak tidur….” (Al-Baqarah: 255)
HIDUP memang harus BERGERAK, karena BERHENTI BERGERAK berarti MATI!
Lelah itu nikmat. Karena dalam lelah yang karena dakwah, kita akan menemukan ruh baru penambah semangat. Lelah bisa menjadikan seorang hamba lebih dekat pada Rabbnya dengan berjuta keluh kesah yang ia adukan di tiap sujud malamnya.
Sibuk itu indah. Karena dalam sibuk, kita terlatih untuk memanaj waktu, mengatur jadwal, dan merapikan agenda. Benar kata seorang teman, “jika ingin memberi amanah, berilah pada orang yang sibuk karena dia lebih pandai mengatur waktu ketimbang mereka yang terbiasa menganggur.”
Ane jadi teringat pada SMS yang dikirim oleh seorang kekasih di jalan Allah, yang isinya sangat memotivasi ane untuk bangkit dari kelelahan dan bahagia di tengah kesibukan,
“Ukhtiku, sibuk itu…Subhanallah sangat indah! Apalagi jika sibuk dengan agenda dakhwah! Sibuk memperjuangkan agama Allah! Kesibukan yang sudah pasti akan mendapatkan balasan luar biasa…JANNAH! Nikmatilah kesibukanmu ukhti! Kumpulkan poin sebanyak-banyaknya untuk ditukarkan dengan tiket syurga yang paling indah! Ane kangen sibuk, sakit karena dakwah! Iriiiii ma anti!”
From: 085648853*** (Ah, Ismi –sahabatku, saudariku, partner dakwahku- bagaimana kabar Anti saat ini? Lebih “panas” mana, Surabaya ataukah Kediri? Semoga di lingkungan yang baru, Anti dapat merasakan kesibukan yang jauh lebih bermakna daripada masa-masa di kampus, miz u )
Setiap langkah yang bergerak, setiap tangan yang bertindak, setiap pikiran yang tercurah untuk dakwah, semoga tetap menjadikan diri kita istiqomah tuk menggapai cinta-Nya, mereguk indahnya Iman dan Islam. Keep Fight!
Kala lelah menyapa,
Kala sibuk menghampiri,
Kuhujamkan selalu dalam hati
Ida, istirahatnya di syurga aja yaaa..
Buat setiap detikmu bermakna,
dan jadikan setiap nafasmu berarti…
Ida, Istiqomahlah…
http://akhwatzone.multiply.com/journal/item/45
Senin, 06 Oktober 2008
KAPORIT
KAPORIT hanyalah sebuah nama. Nama yang mewakilkan angkatan kita. Yup, Rohis SMU N 66 angkatan 2007 dengan nama KAPORIT (Kumpulan Paling Oke Rohis Ikhwan Akhwat).
Kaporit,,
Sesuatu yang dipandang sebelah mata oleh orang
Karena selalu ditaro di tempat yang kurang baik
Baunya pun kurang enak,,
Tapi ternyata Kaporit itu,,
Walaupun covernya buruk, ada manfaatnya
Bisa membersihkan kerak – kerak yang sulit dibersihkan
Intinya apa?
Intinya yaitu jangan pernah melihat sesuatu dari luarnya (covernya).
Biarlah KAPORIT itu dipandang sebelah mata oleh syapa saja, terserah. Tapi di lubuk hati ini sangat yakin, bahwa Kaporit dapat bermanfaat suatu saat nanti. Karena kita hanyalah hamba yang dhaif yang selalu memproses diri ini menjadi pribadi yang lebih baik. Kalian yang melihat kami sebelah mata, hanya bisa menghakimi kami,,tapi tak pernah terpikirkan di benak kalian tuk membantu kami.
Ayo, kawan,,kita bangkit. Perbaiki diri, cari banyak pengetahuan sebagai inputan ilmu kita,,karena Allah tak pernah melihat hasil, tapi Allah itu melihat bagaimana proses kita tuk mencapai hasil tersebut.
Senang bertemu kalian kalian semua kemarin,,silaturahmi tahunan kita, tgl 07-10-2008. Banyak canda tawa bersama kalian, UNFORGETABLE. Walaupun nggak ada dokumentasi, nggak masalah. Memori itu selalu ada di hati dan tak kan pernah ada yang bisa menghapusnya. Tapi, jangan lupa ikhwah, kita da di mana ini, di buminya Allah, ditanahnya Allah,,di jalan dakwah. Jalan dakwah yang tak kan pernah usai hingga maut menjelang.
Setiap hari,kita pasti beraktifitas,,ada yang SANG MAHA MELIHAT gerak – gerik kita. Bisa jadi tujuan kita baik tapi karena sikap, tingkah laku, ataupun perbuatan kita yang nggak syar’i merusak tujuan kita karena Allah murka kepada kita. Setiap saat Allah bisa memanggil kita, jangan sampai ketika saat itu tiba kita sedang ataupun sedang berada di tempat yang bisa dibilang nggka syar’i.
Ukhuwah ini sangat berwarna dengan adanya kalian. Tanpa kalian mungkin tak kan ada artinya ukhuwah ini. Ukhuwah oh ukhuwah...
Ukhuwah yang dikarenakan Allah memang sangat manis rasanya, apalagi bisa berkontribusi di jalan dakwah ini,,,hahahaha semuanya terasa ringan bahkan terlupakan ketika melihat senyum di wajah kalian. Keep on Spirit,,Keep Fighting
Hati ini selalu yakin, bahwa kita pasti bisa. Karena Harapan Itu Masih Ada,,tau lagu nasyidnya nggak??
Love You Coz Allah,,tersenyum selalu ya akh, ukh,,karena senyum tuk saudaramu adalah sedekah..
Udah ah,,banyak ngomong banyak salah,,
Kesalahan hanya datang dari diri pribadi,,Kebanaran hanyalah milik Allah...
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selasa, 16 September 2008
ATM (Aktivis Dakwah Tapi Mesra)...
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam sebuah perbincangan pada sebuah kampus,terucap lontaran dari salah seorang aktivis dakwah muslimah,"eh, si akhi fulan orangnya lembut ya,kl lagi ngomong ama kita lembut banget,santun, dan jika ada sesuatu hal selalu siap membantu dimanapun dan kapanpun,wah, pokoknya mesra banget gituh,ga seperti akhi anu,dia mah orangnya dingin,kaku, ga asyik kalau diajak curhat,eh diskusi.
******
ana lebih suka kalo akhi anu yang jadi mas'ul,krn dia orgnya asyik banget,gaul, familiar, n care ama kita kita.
^^^^^^^
yang perlu hijab itu hati akhi,kalau hati bersih,n ga ada fikiran macam macam,knp kita g boleh curhat ke ikhwan,kilah seorang muslimah kepada seorang ikhwan.
&&&&&&&
assalamualaikum ukhti,sudah jam 3 pagi,udah ql belum???demikian bunyi kalimat sms dari ikhwan ke akhwat.
&&&&&&&
perkataan seorang ikhwan:
wah,syukran ukhti,sudah menjadikan ana sahabat terbaik
wah,kasihan dong kl akhwat dibiarin
dan lainnya.
Semoga gambaran diatas hanyalah kejadian kecil dan sedikit jumlahnya dan tidak menggambarkan keadaan sesungguhnya di lapangan.namun demikian,meskipun jumlhnya kecil hal tsbt tetaplah sebuah kesalahan dan noda yg tdk blh trjadi pada diri aktivis dakwah baik ikhwan maupun akhwat tanpa ada ilaj/penyelesaian.
Tapi kyknya sebelum dilakukan penyelesaian, kita bisa menelaah diri kita masing masing,apa yg menyebabkan kondisi demikian.yaitu berupa faktor2 diantaranya adlh:
1.FUTUR
Seseorang yang dalam keadaan futur,sesungguhnya berada dalam posisi yang rentan,walaupun terlihat dari luar,adalah orang yang paling bersemangat. ibarat pepatah,dirinya bagaikan telur diujung tanduk.karena dalam keadaan yg sangat lemah dalam berbagai posisi.
Tidak mustahil seorg aktivis yang sudh futur,dia akan kembali menjadi org yg jahil bahkan lebih jahil dr sebelumny.
2.DAMPAK DARI ERA KETERBUKAAN.
Sebuah fase perjalanan da'wah selalu memiliki dinamikanya masing masing.fase da'wah yang msh mihwar tandzimi yg mana fase tsbt ruang lingkup dakwah belum seluas sekarang dan interaksi sesama kader sangat kuat dan terjaga,maka kejadian hal diatas dapat trbentengi oleh para kader,namun ketika dakwah telah memasuki masa mihwar jahriah jamahiriyah/ ea keterbukaan, yang tentunya akan berhadapan dengan resiko fase tsbt.
Seorg kader da'wah,pada idealnya adalah selalu eksis dan kokoh dalam setiap mihwar yang dilalui dengan kata lain,ia harus dpt menyesuaikan diri dengan segala tuntutan dari setiap fase yg berlaku.hal ini menjadi perhatian yg penting dan evaluasi utk kita semua,bahwa tidak semua kader dapat bertahan dan eksis thdp fase yang terjadi.ia tidak dapat bertahan dan gagal melaluinya.kalau dulu bila ikhwan berbicara dengan akhwat mata selalu tertunduk,kita berbicara dengan mata saling "memandang". bila dahulu berpapasan menundukkan kepala dan mengucapkan salam dengan perlahan,kini. ...T____T.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah perubaha kondisi dan sikap demikian merupakan bagian dari tuntutan suatu fase atau penempatan pemahaman kita yang salah.
3.IKHTILAT
ikhtiat merupakan pintu awal dari pintu2 penyimpangan seorang kader.trkadang utk memenuhi hawa nafsunya,maka berbagai argument akan disampaikan agar tetap terbuka peluang utk ikhtilat.
Kadang dlm sebuah syura dgn alasan koordinasi yg cepat,baik,profesio nal,praktis, maka hijab tidak diperhatikan lagi,atau ketika syura sdah selesai pembicaraan masih trsambung ke telepon,ym,sms sampai larut malam yang seharusnya digunakan utk beristirahat dan lain lain.
Bila ikhtilat sudah dilakukan,dan sering trjadi,maka ia akan dapat merusak amalan suci dan niat seseorg.
4.PENYAKIT HATI
Bila hati telah berpenyakit, dan mencintai lawan jenisnya dengan cara yang tidak halal,maka segala rambu,peringatn, baik dalam alquran dan hadits rasulullah tidak akan diindahkan.dan orang yang hatinya telah berpenyakit, maka ia akan sulit sekali utk menerma kebenaran,walau kebenaran tsb datang dari orang lain yang begitu dekat dan sangat mempedulikan dirinya.
4 langkah hal utama yg dapat dijadikan penyelesaian:
1.TOBAT
Allah maka pengampun,penyayang ,dan yakinlah allah pasti memberikan rahmatnya kepada kita.
2.TAQORRUB ILAHI(mendekatkan diri kepada allah)
Walladzina amanu asyaddu hubban lillah.....
dan adapun org2 yang beriman,amat sangat cintanya kepada Allah(qs 2:165)
3.MENJAGA MATA DAN HATI
Adanya penyakit "cinta" yang dialami oleh para aktivis hampir mayoritas diawali dengan pandangan.bila memang kita tidak memiliki benteng dan pagar yang kuat,maka interaksi langsung n terbuka sebaiknya dihindari.
Menurut hadits lain,pandangan adalah panah2 iblis,hijab hati memang perlu dan harus,namun perlu diingat bahwa pandangan mata pun memiliki pengaruh dan kekuatan yg sangat besar untuk mempengaruhi dan mengguncangkan hati seseorg.seseorg yg sudah tertutup saja masih terpengaruh, apalagi terbuka.demikian logika pikiran yang harus dipakai dalam menjaga kesucian diri kita.
4.BERGAUL DGN ORG2 SHOLEH
bergaul dan berinteraksi dengan orang2 sholeh apakah ia sahabat dlm mentoring,murabbi, ulama,teman2 sholeh akan membentengi diri kita terhadap godaan dunia terutama syahwat kepada lawan jenis.
"telah dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan thdp apa apa yang diinginkan dari wanita/lelaki, harta,anak2( 3:14).
Ingatlah saudaraku,arah dan tujuan kita jangan berubah.langkah harus semakin tegak.bangkitkan semangat,dan rebut semua peluang dakwah kita,
Jangan sibuk dengan hal yang tidak penting,lenyapkan keraguan,dan yakinlah bahwa allah PASTI MEMBIMBING KITA MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI
(souhar-intro prelude)
Wallahualambishowab .
Kamis, 14 Agustus 2008
BirruL WaLidain
Sobat, pernahkah dirimu merasakan rasa bersalah yang teramat sangat. Jauh dari orang tua yang sekarang hanya tinggal berdua. Tak ada lagi putera-puteri yang tersisa. Semuanya berada dalam radius yang sangat jauh, menempuh episode kehidupan masing-masing. Betapa sepinya mereka... |
Sewaktu bayi, entah berapa kali kita mengganggu tidur nyenyak ayah yang mungkin sangat kelelahan setelah seharian bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita. Mungkin juga kotoran kita ikut tertelan Ibu ketika kita buang "pup" di saat ibu sedang makan. Ibu juga tidak peduli ketika teman-temannya marah karena membatalkan acara yang sangat penting karena tiba-tiba anaknya sakit. Kekhawatiran demi kekhawatiran tiada pernah henti mengunjungi mereka setiap kali kita melangkah. |
Beranjak dewasa, betapa tabahnya Ayah dan Ibu menerima pembangkangan demi pembangkangan yang kita lakukan. Mereka hanya bisa mengelus dada karena teman-teman di luar sana lebih berarti daripada mereka. Jarang sekali sekali kita mau menyisakan waktu untuk menyelami mimik wajah mereka yang penuh kecemasan ketika kita pulang telat karena ayah dan ibu selalu menyambut kita dengan senyum. |
Sobat, pernahkah dirimu bangun tengah malam dan mendengar tangisan Ibu dalam doanya? |
Tangisan dan doa itulah yang mengantar kesuksesan kita. Pernahkah kita tahu Ayah dan Ibu terluka dan mengiba kepada Allah agar kita jangan dilaknat, agar Allah mau mengampuni kita dan memberikan kehidupan terbaik untuk kita? Astaghfirullaahal 'adziim. |
Pernahkah kita berterimakasih ketika kita dapati ayah dan ibu berbicara berbisik-bisik karena takut membangunkan kita yang tertidur kelelahan? Pernahkah kita menghargai patah demi patah kata yang mereka susun sebaik mungkin untuk meminta maaf karena mereka tidak sengaja memecahkan kristal kecil hadiah ulang tahun dari teman kita? Pernahkah kita menyesal karena lupa menyertakan mereka di dalam doa? |
Ah, Sobat, betapa tak sebanding cinta dan pengorbanan mereka dengan balasan kasih sayang yang kita berikan. Setelah dewasa dan bisa "menghidupi" diri sendiri, kita masih bisa melenggang ringan meninggalkan mereka (mereka ikhlas asal kita bahagia). Lalu? Mungkinkah kita bisa seperti Ismail as yang merelakan dirinya disembelih ayah kandung demi menuruti perintah Allah? Atau seperti Musa as yang dihanyutkan ketika bayi? |
Ternyata kita masih sangat jauh... |
Lalu bakti seperti apakah yang bisa kita persembahkan? |
Sobat, tapi kita harus optimis! Ya, masih banyak waktu untuk membahagiakan mereka. Hal yang terkecil yang bisa kita lakukan adalah: tak mengatakan "tidak" ketika mereka menyuruh atau menginginkan sesuatu (tentu saja bukan yang bertentangan dengan agama) dan segera ambil alat komunikasi, hubungi mereka saat ini juga, sapa mereka dengan hangat, pastikan nada suara kita bahagia! Bahagiakan ayah, bahagiakan Ibu! Mulai dari sekarang, selagi Allah masih memberi kesempatan. Walau takkan pernah sebanding, doa-doa kitalah yang mereka harapkan menemani di peristirahatan terakhir nanti. |
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihi kami sedari kecil. Jadikan kami termasuk anak-anak yang shaleh ya Allah hingga doa-doa kami termasuk doa-doa yang Engkau ijabah. Aamin. |
farah_adibah@yahoo.com DO'A UNTUK ORANG TUA (Diambil dari syahifah as-Sajjadiyah) oKeh Sobat MusLim...sMoga Kita dapat menJadi anaK-anak yang sHoLeh dan sHoLehah yang sLaLu berbaKti kePada k'2 oRangtua Kita,, |
Jumat, 01 Agustus 2008
Kasus Nabi Luth sekarang masih ada lho,,
Ikhwah fillah,,gimana nih kabar antum semua??? Liburan,,pada kemana nih anak – anak KAPORIT,,Liburan yang lama semoga tidak membuat kita suntuk di rumah ya,,
Setiap hari pasti selalu ada berita, baik politik, criminal, olahraga, atau apa sajalah. Tapi kenapa hanya ada satu berita yang sedang banyak jadi buah bibir masyarakat kita. Ya,,antum pasti semua tahu dunks tentang kasus mutilasi yang sedang marak sekarang ini. Yup,,memang ada – ada aja ulah manusia sekarang dan sepertinya sudah sangat melampaui batas – batas kemanusiaan. Mungkin sekarang kita akan membahas kasus Verry Idham Henyaksyah alias Ryan. Kalo nggak salah denger sih,,Ryan udah membunuh kurang lebih 11 orang,,astagfirullah…itupun masih sedang digali lagi ya,,syapa tau ada korban lagi. Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro, Komisaris Besar Carlo Brix Tewu, mengatakan, lebih dari separuh kasus pembunuhan yang melibatkan homoseks, berakhir dengan mutilasi. Kasus umumnya dilakukan secara spontan dan terkait dengan persoalan pasangan seks.
Salah satu adzab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam Al-Quran adalah tentang pemusnahan kaum Nabi Luth. Mereka diadzab Allah karena melakukan praktek homoseksual. Menurut kitab Perjanjian Lama, kaum Nabi Luth ini tinggal di sebuah kota bernama Sodom. Sehingga karena itu praktek homoseksual yang saat ini kerap disebut sodomi.
Penelitian arkeologis mendapatkan keterangan, kota Sodom semula berada di tepi Laut Mati (Danau Luth) yang terbentang memanjang di antara perbatasan Israel-Yordania. Dengan sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota tersebut Allah runtuhkan, lalu jungkir-balik masuk ke dalam Laut Mati.
Layaknya orang jungkir-balik atau terguling, kerap bagian kepala jatuh duluan, lalu diikuti badan dan kaki. Begitu pula kota Sodom, saat runtuh dan terjungkal, bagian atas kota itu duluan yang terjun ke dalam laut, sebagaimana Allah kisahkan dalam Al-Quran: Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.
Hasil penelitian ilmiah kontemporer menjelaskan, bencana itu dapat terjadi karena daerah Lembah Siddim, yang di dalamnya terdapat kota Sodom dan Gomorah, merupakan daerah patahan atau titik bertemunya dua lempengan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah. Patahan itu berawal dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga berakhir di Afrika.
Biasanya, bila dua lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan maka akan menimbulkan gempa bumi dahsyat yang diikuti dengan tsunami (gelombang laut yang sangat besar) yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti dengan letusan lava/lahar panas dari perut bumi.
Nah, hal seperti itu pula yang terjadi di kota Sodom, sebagaimana diungkap langsung dari peneliti di Jerman sono, yaitu Werner Keller, “Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewatai daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorrah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman (Laut Mati). Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai dengan letusan petir, keluarnya gas alam serta lautan api. Pergeseran patahan membangkitkan tenaga vulkanik (berupa gempa) yang telah lama tertidur sepanjang patahan.”
Dari situ aja kita udah bisa tau bagaimana adzab Allah itu menimpa ummat Nabi Luth yang ingkar kepada-Nya. Bencana itu didahului dengan sebuah gempa yang menyebabkan tanah menjadi merekah. Dari rekahan itu muncul semburan lahar panas yang menghujani penduduk kota Sodom. Di bawah pesisir Laut Mati juga terdapat sejumlah besar timbunan kantung-kantung gas metana mudah terbakar.
Kemungkinan besar, letusan lava serta semburan gas metana itulah yang Allah maksudkan dalam Al-Quran dengan hujan batu dari tanah yang terbakar. Bencana itu diakhiri dengan terjunnya kota Sodom bersama penduduknya ke dalam Laut Mati.
Serangkaian percobaan ilmiah di Universitas Cambridge membenarkan teori ini. Para ilmuwan membangun tiruan tempat berdiamnya kaum Luth di laboratorium, lalu mengguncangnya dengan gempa buatan. Sesuai perkiraan, dataran ini terbenam dan miniatur rumah tergelincir masuk lalu terbenam di dalamnya.
Penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah ini mengungkap satu kenyataan penting, bahwa kaum Luth yang disebutkan Al-Quran memang pernah hidup di masa lalu, kemudian mereka punah diazab Allah akibat kebejatan moral mereka. Semua bukti terjadinya bencana itu kini telah terungkap dan sesuai benar dengan pemaparan Al Qur’an. Kita nggak asal bicara lho,,karena kita pake sumber dari info@harunyahya.com
Masih belum bisa percaya,,OK... Mungkin kalian bisa buka di bangsamusnah.com dimana isinya tuh lengkap banget, yang pasti bisa membuka mata antum semua,,dan nggak asal ngomong juga karena disertai dengan ayat+ayat cinta – Nya Allah.
Afwan semua,,jazakumullah khiran katsiran udah mau menyempatkan waktu untuk ngebaca tulisan ini, banyak ngomong,,banyak salah..
Wassalamu’alakum warahmatullahi wabarakatuh...
Rabu, 23 Juli 2008
..aku tau..
karenanya hatiku tenang..
Aku tau amal-amalku tak mungkin dilakukan orang lain..
maka aku sibukkan diriku dengan bekerja & beramal..
Aku tau Allah selalu melihatku..
karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat..
Aku tau kematian menantiku..
maka kusiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabb-ku..
(Hasan Al Bashri)
Ngg...
Ikwahfillah..sbenernya kita smua pSti udah tau hal-hal tersebut di atas kan..
So,jgn kelamaan mikir,tinggalin yg g disukain Allah,slalu tetap dalam perbaikan & kebaikan..kEep istiqomah,guys!! ^^,
Kamis, 17 Juli 2008
Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamdulillahirabbil‘alamin,,akhirnya silaturahmi + ifthar sunnah jama’i anak – anak alumni ROHIS SMU 66 angkatan 2007 yang tergabung dalam kaporit terlaksana juga tepatnya kemarin, 17 Juli 2008 di salah satu rumah pengurus tentunya. Namun sangat disayangkan acara yang diperkirakan akan dimulai jam 14.00 dan berakhir jam 18.00 itu akhirnya baru dimulai pukul 16.30 dan baru berakhir pukul 20.00. Acara dimulai ya seperti biasa dimulai dengan pembukaan + taujih rabbani (melantunkan ayat suci Al – Qur’an) tepatnya surat As – Shaf ayat 10 – 14 dan tidak lupa juga dibacakan tejemahannya agar pesan dari ayat tersebut dapat tersampaikan, ya kurang lebih seperti ini.
“Hai, orang – orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? Yaitu kamu beriman kepada Allah dan rasul – Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa – dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai – sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam Surga ‘And. Itulah keberuntungan yang besar, dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai,(yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang – orang yang beriman. Hai, orang – orang yang beriman, jadilah kamu penolong – penolong (agama)Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut – pengikutnya yang setia,”Siapakah yang akan menjadi penolong – penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?”, lalu segolongan Bani Isra’il beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang – orang yang beriman terhadap musuh – musuh merek, lalu mereka menjadi orang – orang yang menang”.
Wah subhanallah,,keren bangat, siapa juga yang nggak mau jadi penolong agama Allah. O ya kembali ke topic, setelah itu kita mulai untuk berdiskusi. Berdiskusi tentang keadaan kita yang sekarang, bagaimana tarbiyah kita, terus suasana semakin memanas, lalu masuk pada acara inti kita yaitu merencanakan kedepannya untuk mengadakan suatu silaturahmi (temu keakraban) tiga angkatan ROHIS, yaitu ROHIS angkatan 2007, 2008, dan 2009. Berhubung silaturahmi yang terjalin sudah semakin renggang, alangkah indahnya jika terus dipererat dan sekaligus mendiskusikan dengan mereka semua tentang langkah selanjutnya ROHIS, bagaimana caranya menentukan langkah – langkah kaki ini untuk tetap melangkah di jalan dakwah yang pastinya tetap dalam satu barisan teratur dan satu tujuan yaitu Allah. Namun, lagi – lagi sangat disayangkan, belum menemukan hasil yang cemerlang dan pada akhirnya acara terpaksa dipending sampai pada tanggal 25 Juli 2008 jam 9 di masjid DDN.
Untuk tujuan baik, di dukung oleh orang – orang yang insya Allah baik,, insyaAllah dipermudah jalan – Nya,,amin. Setelah itu acara ditutup dengan pembacaan doa robithah oleh akhina Fachrul Baihaqi yang insyaAllah lebih menguatkan tali ukhuwah ini…
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui hati – hati ini berhimpun dalam cinta pada-Mu , telah berjumpa dalam taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Teguhkanlah ya Allah,ikatannya. Kekalkanlah cinta kasihnya. Tunjukilah jalan – jalannya. Penuhilah hati – hati tersebut dengan cahaya – mu yang tidak pernah hilang. Lapangkanlah dada – dada kami dengan kelimpahan iman kepada-Mu dan indahnya bertawakkal kepada-Mu. Hidupkan hati ini dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah ia dalam syahid di jalan-Mu. Engkaulah sebaik – baik Pelindung dan sebaik – baik Penolong. Ya Allah kabulkanlah. Dan sampaikanlah shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw., kepada keluarga, para sahabatnya, dan juga sampaikanlah salam”,,amin,,amin ya rabbal ‘alamin…
Minggu, 15 Juni 2008
Menghadapi UAS???
2. Kuasai strategi menyelesaikan soal, tanyakan pada bapak/ibu guru, bobot dari soal soal, kerjakan lebih dahulu
3. Tingkatkan kegesitan mengerjakan soal dengan banyak mengulang soal-soal latihan menjelang persiapan
4. Ada beberapa obat yang menggenjot kinerja otak, mendekati ujian, mengkonsumsi obat tersebut biasanya
5. banyak berdoa. semoga dapat rizki, yakni: apa yang kita baca dan pelajari, itu juga yang keluar dalam soal
6. Selamat menempuh ujian semoga sukses..
7. Jika pun gagal...ingat ini bukan kiamat (it is not the end of the world) pasti ada hikmah dibalik apapunyang
Sumber : peradaban.multiply.com/journal/item/108/Kiat-Kiat_menghadapi_UAS - 16k -
Sabtu, 24 Mei 2008
Indahnya Ukhuwah Manisnya Iman (Risalah Buat Saudaraku)
- Malam semakin larut, suasana semakin sunyi, yang terdengar hanya suara jangkrik, sesekali desiran angin menerpa pepohonan dan satu dua makhluk Allah terjaga dari tidurnya. Jarum jam yang berdetak semakin menambah kesenyapan malam dan mataku belum lagi dapat terpejam.
Saudaraku, betapa banyak riwayat dari Rosulullah yang menganjurkan kita untuk senantiasa menjaga ukhuwah. Sebagaimana juga dalam riwayat berikut: “Barangsiapa yang hendak merasakan manisnya iman, hendaklah ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri”. Di dalam Al Qur’anul Karimpun Allah Azza wa Jalla mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara”.
Semua persaudaraan dan persahabatan, baik karena nasab (keturunan), harta, jabatan dan kepentingan duniawi lainnya akan musnah dan bercerai berai jika tidak dilandasi persaudaraan karena Allah.
Saudaraku Fillah, jalan dakwah yang terbentang dihadapan kita masih panjang. Jalan ini adalah jalan kesusahan dan kesabaran yang berujung pada kebahagiaan. Pengorbanan demi pengorbanan senantiasa dituntut agar dapat istiqomah di jalan ini. Pengorbanan yang meliputi tenaga, waktu, fikiran, perasaan bahkan jiwa dan raga sekalipun merupakan sesuatu yang telah ditetapkan Allah. Para Nabi dan shiddiqin, orang-orang terdahulu dari umat ini, telah meninggalkan jejak pengorbanan yang luar biasa bagi kita. Namun dibalik kekuatan kita menghadapi tantangan dakwah ini, kita membutuhkan ukhuwah dan persaudaraan. Ukhuwah yang akan membuat kita kuat dan istiqomah. Dalam Al Qur’an Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
"Berpegangteguhlah kamu pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…”
Saudaraku…Kita membutuhkan persaudaraan yang kuat, ukhuwah yang utuh dan tidak mudah goyah apalagi hanya karena prasangka belaka. Berbaik sangka adalah modal utama dalam menjaga ukhuwah kita. Kita hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Apa yang terjadi diantara kita adalah sesuatu yang sunatullah. Ada-ada saja hal yang akan menguji kesabaran dan keimanan kita. Ketika ada masalah diantara kita, marilah kita selesaikan dengan musyawarah dan kekeluargaan. Jangan sampai buruk sangka membuat kita kehilangan kesabaran dan akal sehat kita. Buruk sangka hanya akan membakar emosi kita, menggerogoti iman kita dan menyakitkan hati kita. Sehingga persaudaraan akan berubah menjadi permusuhan, kedengkian, dan memunculkan rentetan penyakit hati lainnya.
Jika ada hal yang mengganjal, atau datang seseorang membawa berita yang tidak mengenakkan, segeralah kita mentabayyun (memperjelas) masalah tersebut langsung kepada sumbernya (QS.Al Hujurat; 6) Jangan sampai kita menjadi tentara-tentara syetan untuk Qiila wa Qoola, menceritakan aib saudara kita tanpa memperjelasnya terlebih dahulu. Jika sekiranya berita tersebut benar, berarti kita telah membantu saudara kita untuk mengingatkannya dan memperbaikinya dari kesalahan. Dan cukuplah aib saudaramu hanya bagi dirimu seorang. Sebab kitapun berharap agar aib kitapun hanya bagi Allah semata. Telah begitu banyak aib kita yang ditutup oleh Allah Ta’ala yang jika aib tersebut dibuka, maka takkan ada orang yang mau bergaul, apalagi mendengr dakwah kita. Bahkan di Yaumul Hisab pun Allah akan menutup aib orang-orang yang menutupi aib saudaranya.
Saudaraku Fillah… Dengan mentabayyun akan memperjelas semuanya. Jika kita keliru menilai saudara kita, maka kita akan memperoleh keterangan yang jelas tentang keadaan yang sebenarnya. Hati kita akan terasa lapang, dada menjadi plong dan kita terhindar dari maksiat ghibah, namimah, tajassus dan berbagai kemungkaran lainnya yang akan semakin membuat terpuruknya ummat ini . Dalam QS. Al Hujurat : 12 Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain…”
Betapa indahnya ajaran Islam, betapa nikmatnya hidup berislam. Ketenangan dan kedamaian akan mewarnai hari-hari kita. Namun sayangnya belum banyak yang merasakan indahnya hidup dalam naungan Islam.Masih banyak saudara kita yang mengaku muslim namun berada jauh dari syariat Islam. Disinilah tugas kita. Mengajak saudara kita yang lain untuk turut serta menikmati keindahan Islam ini, demi terwujudnya Izzul Islam wal Muslimun.
Saudaraku…Tak terasa waktu telah beranjak meninggalkan pertengahan malam. Tiba saatnya bagi orang-orang yang khusyuk dan Ikhlas tuk menghadap Sang Khaliq. Bermunajat dalam dekapan malam, melantunkan bait-bait doa dan Istighfar. Melatih jiwa dan hati tuk mencintai akhirat, negeri abadi. Semoga kita termasuk di dalamnya. Semoga Allah Azza wa Jalla berkenan mengampuni dosa-dosa kita, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, baik yang kita sadari maupun yang tidak. Betapa banyaknya kita melalaikannya, sementara waktu terus berjalan. Hanya kepadaNyalah kembalinya segala urusan. Wallahu Waliyyut Taufiq. Kuakhiri risalah untukmu, semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya, Amiin.
sumber :ashar85.multiply.com/journal
Rabu, 09 April 2008
Gambaran Hamba Pilihan
Inilah sifat mereka. Ketika orang-orang bodoh melontarkan ucapan buruk, mereka tidak membalas dengan ucapan yang sama, namun mema’afkan. Senantiasa berkata yang baik, tidak terprovokasi oleh kejahilan orang tersebut.
Lalu bagaimana dengan karakteristik hamba-hamba yang memiliki kedudukan mulia tersebut? Ikuti sajian yang berikut! Di antara sifat dan karakter yang melekat pada mereka adalah :
TAWADHU’ (RENDAH HATI)
Allah subhanahu wata’ala menggambarkan keadaan mereka dalam firmanNya, “ (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati” ( Al-Furqan : 63 )Sifat pertama seorang hamba yang menyandang gelar “ ‘ibadurrahman adalah tawadhu’. Tatkala berjalan di atas bumi ini mereka sangat enteng dan ringan, tidak direkayasa, tidak sombong, ataupun angkuh. Tidak berjalan dengan sangat cepat yang menunjukkan sikap suka mengentengkan dan kasar, juga tidak berjalan dengan sangat pelan yang menunjukkan sifat malas dan kumal. Namun insan-insan pilihan ini berjalan dengan ringan, penuh dengan semangat, tekad, kelelakian, dan jiwa muda.
Merekalah yang mengimplementaskan firmanNya , “ Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan.” (Luqman : 19 ).
Maknanya adalah sedang-sedang saja dalam semua urusan, tidak berlebihan atau keterlaluan sekali.
‘Ibadurrahman berjalan di pelosok bumi untuk mencari rizki dan tuntutan hidup dengan penuh kelembutan dalam koridor yang diperkenankan Allah subhanahu wata’ala. Tidak rakus, tamak, menyia-nyiakan kewajiban, melakukan hal-hal yang diharamkan, atau pun berbuat mubadzir.
Mereka teramat jauh dari sikap keras, melecehkan orang lain, sombong, berbangga, dan berbesar diri. Mereka tidak berbuat kerusakan di muka bumi, mencari ketinggian, lebih mendahulukan keuntungan duniawi yang fana, tidak berusaha semata hanya untuk mengumpulkan harta dan bersenang-senang dengan kenikmatan kehidupan duniawi.
RIFQ ( LEMAH LEMBUT )
Karakter yang berikutnya adalah sebagaimana firman-Nya, “ Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” ( Al Furqan : 63)
Inilah sifat mereka. Ketika orang-orang bodoh melontarkan ucapan buruk, mereka tidak membalas dengan ucapan yang sama, namun mema’afkan. Senantiasa berkata yang baik, tidak terprovokasi oleh kejahilan oran tersebut, malah, mereka mampu menahan lisan dan emosi.
Yang menjadi patokan mereka dalam hal ini adalah Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, insan paling lemah lembut. Begitu indah satu kisah yang menunjukan keagungan beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam, “Suatu ketika ada seorang Arab Badui yang datang kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dan berkata kasar, lalu kaum muslimin marah dan ingin memberinya pelajaran, namn hal itu dicegah oleh beliau. Beliau membalas sikap kasar itu dengan kasih sayang dan lemah lembut.” (Hadits Muttafaqun ‘alaih).
BANYAK BERSUJUD DAN BERDIRI
Allah meneruskan gambaran pribadi ini dalam firman-Nya, “Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.”(Al Furqan : 64).
Allah menyebut para hamba-Nya sebagai orang yang mencintai malam hari dengan melakukan ibadah. Mereka bangun saat orang-orang sedang terlelap tidur, waspada saat orang-orang lengah, sibuk menyongsong Rabb mereka, mengantungkan jiwa dan angota badan mereka kepada-Nya. Manakala yang lain terlena dan merasa mantap dengan kehidupan duniawi, mereka menginginkan ‘Arsy ar-Rahman sebab mereka mengetahui bahwa ibadah di kegelapan malam dapat menjauhkan mereka dari sifat riya dan minta dipuji. Ibadah di malam hari juga membangkitkan kebahagiaan di hati dan ketenangan bagi jiwa serta penerangan bagi penglihatan mereka.
Saat berdiri di hadapan Allah dan mengarahkan wajah mereka kepada-Nya, mereka merasakan kelezatan dan kebahagiaan yang tak terkira. Tiada lagi rasa manis setelah manisnya beribadah kepada Allah , bermesra, dan melakukan kontak dengan-Nya. Melakukan Qiyamullail merupakan sifat asli ‘ibadurrahman. Allah menyebut mereka dengan sifat itu dalam banyak ayat dan menganjurkan para Nabi-Nya untuk melakukan hal itu.
TAKUT NERAKA
Sebagaimana firman-Nya, “Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Rabb kami, jauhkan adzab Jahannam dari kami, sesungguhnya adzabnya itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.” (Al-Furqan : 65-66).
Sekalipun ‘ibadurrahman sangat ta’at dan hari mereka dipenuhi dengan ketakwaan, namun mereka senantiasa merasa amalan dan ibadah mereka masih kurang. Mereka tidak melihat hal itu sebagai jaminan dan pemberi rasa aman dari api neraka bila saja tidak mendapatkan curahan karunia dan rahmat-Nya yang dengannya mereka terhindar dari adzab Jahannam. Karena itu, mereka selalu terlihat takut, cemas dan khawatir dengan adzab Jahannam.
Mereka selalu memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar Dia menghindarkan mereka dari adzab Jahannam seluruhnya, baik adzab yang dirasakan penghuni abadinya ataupun penghuni sementaranya. Inilah sifat setiap mukmin ang bersungguh-sungguh dalam berbuat ta’at dan takut akan adzab Allah subhanahu wata’ala sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya yang lain, “ Dan orang-orang yang takut terhadap adzab Rabbnya. Karena sesunguhnya adzab Rabb mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).” (Al-Ma’arj : 27, 28 ).
EKONOMIS, TIDAK BOROS
Allah subhanahu wata’ala mengatakan, “ Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) merka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu ) di tengah-tengah antara yang demikian.” (Al-Furqan : 7)
‘Ibadurrahman bukanlah orang-orang yang berbuat mubadzir, membelanjakan harta melewati batas keperluan. Karena orang-orang yang berbuat mubadzir adalah saudara-saudara syetan. Syetan selalu menyuruh berbuat keji dan munkar. Mereka juga mengetahui bahwa mereka bertanggungjawab di hadapan Allah subhanahu wata’ala terhadap harta mereka; dari mana mereka peroleh dan kepada siapa mereka infakan.
Mereka juga tidak pernah kikir terhadap diri sendiri dan keluarga mereka, dalam arti teledor memberikan hak mereka dan tidak berinfaq untuk hal yang telah diwajibkan Allah subhanahu wata’ala, sebab mereka mengetahui bahwa Allah subhanahu wata’ala telah mencela kekikiran dan sifat bakhil. Jiwa nan suci menilai buruk sifat bakhil dan mengindari pelakunya.
Metode berinfaq ‘ibadurrahman adalah moderat dan pertengahan, antara bakhil dan boros. Mereka berada di puncak pertengahan antara boros dan bakhil. Mereka meletakkan ayat Allah subhanahu wata’ala, “ Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (Al-Isra’: 29)
Maksudnya janganlah kita memiliki sifat bakhil, yang bermuara tidak mau memberi sesuatu kepada siapa pun. Jangan pula bersifat boros dalam mengeluarkan harta, hingga melebihi kadar kemampuan yang ada pada kita. Namun bersifat tengah antara boros dan kikir, itulah hamba yang bijaksana lagi mulia.
Kamis, 03 April 2008
Assalamu'alaikum Wr. Wb...
Alhamdulillah sekarang kita dari Kaporit07 (Komunitas Alumni Paling Oke Rohis Ikhwan AkhwaT 2007) telah memiliki blog baru. Dimana blog ini merupakan wadah silatturahmi tidak hanya khusus untuk angkt.2007 saja tapi smua angkt bahkan seluruh muslim tentunya,,
Semoga media ini dapat bermanfaat bagi kita sebagai media dakwah dan dapat mempererat silaturahim antara kita khususnya dan antar sesama umat Muslim pada umumnya.. Bila ada kesalahan dalam penulisan, mohon dikoreksi atau diberi saran,,karna kami hanyalah hamba Allah biasa yg hanya bisa berusaha menuju kpd kesempurnaan.
Bila ada yang mau memberikan tulisan - tulisannya ataupun ide - ide kreatifnya kirim aja ke:
rohis_66@yahoo.com
Moderator